Vania terlahir dengan sehat, namun orangtua baru menyadari saat usia Vania menginjak 9 bulan Vania tidak mau mengangkat kepalanya dan gerak tubuhnya sangat minim. Saat dalam kandungan orangtua telah mendapat informasi apabila terdapat gumpalan cairan pada kepala Vania. Namun, berdasarkan pernyataan dokter hal tersebut tidak akan berdampak pada kesehatan Vania dan akan mengecil seiring bertambahnya usia.
Saat berusia 9 bulan dan orangtua menyadari adanya keterlambatan perkembangan pada Vania, orangtua segera membawa Vania untuk berobat ke Rumah Sakit. Dari hasil pemeriksaan ditemukan apabila kondisi Vania tersebut disebabkan adanya kelainan pada kromosom 8 Vania.
Setelah mendapatkan diagnosa orangtua secara rutin mengajak Vania untuk terapi dan menyekolahkan Vania di sekolah reguler. Dua tahun bersekolah, Vania mulai menunjukkan perkembangan, namun orangtua menyadari apabila Vania membutuhkan sekolah khusus yang sesuai dengan kondisinya, sehingga akhirnya memutuskan agar Vania bersekolah di SLBD-D1 YPAC Jakarta
Ayah Vania merupakan karyawan swasta perusahaan MLM air kesehatan yang sedang dirumahkan tanpa gaji, sedangkan ibunya merupakan staf administrasi di salah satu sekolah swasta. Keduanya terus memperjuangkan agar Vania mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan kebutuhan Vania.