Petra diadopsi oleh keluarga sejak usia 6 bulan. Ketika diadopsi, baru diketahui bahwa ia tidak pernah mendapatkan imunisasi dan mengalami Global Delay Development.
Sehari-hari, Petra masih tergantung dengan penggunaan NGT untuk pemenuhan nutrisi susu. Petra juga masih mengalami kejang dan memiliki gangguan pencernaan GERD. Oleh karenanya, Petra masih perlu melakukan konsultasi rutin ke dokter untuk pengobatannya.
Ayah Petra merupakan pekerja tenaga lepas di bidang instalasi tower komunikasi di wilayah timur Indonesia dengan pendapatan penghasilan berdasarkan kontrak per proyek (tidak tetap), sedangkan Ibu Petra merupakan ibu rumah tangga yang setiap harinya menjaga dan mengantar Petra bersekolah.