Amira merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Amira memiliki seorang kakak yang juga merupakan penyandang disabilitas dan saat ini juga bersekolah di SLBD-D1 YPAC Jakarta.
Amira memiliki diagnosa ADHD dan juga merupakan penyandang rungu wicara. Kondisi tersebut mempersulit Amira untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Amira merupakan anak yang sangat aktif dan membutuhkan perhatian penuh dari orang di sekelilingnya.
Amira berada di lingkungan yang suportif. Berdasarkan cerita dari Ibunda Amira, Amira pernah beberapa kali pergi bermain dan lupa jalan pulang, sehingga akhirnya diantarkan pulang oleh tetangganya. Namun demikian, kini Amira sudah memiliki 2 alat bantu dengar yang dapat mempermudahnya dalam memahami lawan bicara.
Amira sempat ingin disekolahkan di SLB lain yang sesuai dengan kondisi disabilitasnya, namun urung dilakukan karena Ibunda Amira akan kesulitan untuk membagi waktu mendampingi kedua anaknya. Sebagai penyandang rungu wicara, Amira tidak menggunakan Bahasa Isyarat Indonesia dalam berkomunikasi, kecuali saat melakukan terapi wicara, sehingga sehari-harinya Amira berkomunikasi dengan lawan bicaranya menggunakan bahasa isyarat sederhana dan lip reading.